Manusia Tak Bertulang Belakang



Manusia Tak Bertulang Belakang
Puncak kebosanan itu sudah melanda dirumahku. Aku rasakan dari raut wajah anak anaku yg mulai tertawa tapi irit.
Main game sudah tak kuasa lagi ku larang, hanya saja alat wifinya sering ku copot saat makan bersama. Agar kita saling terhubung.
Agak gelisah kalau lama kelaman anak anaku ini hanya berkomunikasi dg mesin androit. Bisa jadi anak anaku jadi mirip mesin. Tanda itu sudah sering kulihat, saat ku panggil nggak pernah mendengar. Saat ku minta tolong juga tak bergeming.
Generasi rebahan yg tersematkan untuk para pemegang gawai ini akan naik level menjadi generasi tanpa tulang belakang. Bisanya ngesot, tiduran, dan rebahan trus dlosoooor.
Beruntung istriku penganut olah raga yoga fanatik. Sebuah aliran olahraga yang kurang kerjaan. Kakinya dilipat lipat seperti anak TK melipat kertas prakariya. Sesekali kulihat kepala menjadi kakinya dan sebaliknya. Aku membayangkan diriku bisa patah tulang. Tapi itu hanya dilakukan 2 kali seminggu dg zoom di pandu seorang guru.
Sialnya 1 minggu yg lalu tiba tiba punggung belakang saya kesleo sakit minta ampun. Untuk berdiri saja sakit apalagi lari dan angkat jemuran. Sebuah ganjaran buatku yg sisnis dengan liran olahraga kurang kerjaan.
Mudah ditebak istriku ngomel tiada ampun, membalikan narasi dan argumentasi bahwa yoga sebuah olahraga yg tak bisa diremehkan. Aku bertekuk lutut menyerah dan manjadi anggota olahraga kurang kerjaan.
Sekian
Kembang Mart Magelang
Kembang Mart Magelang Jaringan Minimarket Lokal di Magelang dengan Cabangnya di Muntilan, Grabag, Tempuran dan Tanjung Mertoyudan. Kembang Mart Belanja lengkap dan Hemat. Untuk masukan dan saran hubungi kami di WhatsApp berikut 088902849033,08551244612,082135227510

Tidak ada komentar untuk "Manusia Tak Bertulang Belakang"